Gerimis sore ini mati,
Rintiknya tak menyanyikan tawamu
Hanya heningnya lamunan, tak berarti
Tak lebih dari musim yang hadir dan berlalu
Aku mencarimu diantara kegilaanku menunggumu kembali
Gerimis sore ini pernah jadi milik kita,
Berisiknya memikat seikat liatnya rasamu pada rasaku
Seperti dimiliki ketika tak satu pun bisa kumiliki disana
Datang menghampiri di tempat yang terlalu lama bisu
Aku menginginkanmu diantara kelelahanku mencari jawaban tanya
Gerimis sore ini merebahkan semua luka,
Tak lagi ingin kuhibur kebohongan dengan lalunya kita
Kehilangan itu kutanam bersama ragamu yang maya
Siluet yang sesekali menanyaiku tentangmu, kularung pada masa
Kau kembali ketika diantara kenanganmu tentangku tak lagi membuatku merasa
Rintiknya tak menyanyikan tawamu
Hanya heningnya lamunan, tak berarti
Tak lebih dari musim yang hadir dan berlalu
Aku mencarimu diantara kegilaanku menunggumu kembali
Gerimis sore ini pernah jadi milik kita,
Berisiknya memikat seikat liatnya rasamu pada rasaku
Seperti dimiliki ketika tak satu pun bisa kumiliki disana
Datang menghampiri di tempat yang terlalu lama bisu
Aku menginginkanmu diantara kelelahanku mencari jawaban tanya
Gerimis sore ini merebahkan semua luka,
Tak lagi ingin kuhibur kebohongan dengan lalunya kita
Kehilangan itu kutanam bersama ragamu yang maya
Siluet yang sesekali menanyaiku tentangmu, kularung pada masa
Kau kembali ketika diantara kenanganmu tentangku tak lagi membuatku merasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"