Kepalamu menengadah
Dengan kulit masih merah
Dengan rambut belum nampak
Dengan jari-jari mungil menjamah
Mulutmu meracau meminta nama
Matamu terbeliak memanggil bapak
Tanganmu menampar raut mukaku
Kakimu menendang, memaksaku memunguti jejak
Tangisan itu menggelegar
Meminta bapakmu yang berlalu
Airmata itu tak juga mengering
Menjauhkan bapak yang tak mengakuimu
Aku tak bisa memberimu dunia
Surgamu ini tak miliki surganya sendiri
Aku tak bisa memberimu nama, Nak
Hanya bisa menghadirkanmu untuk menguburmu lebih pagi
Kasihan sekali yea.., anak-anak yang lahir tanpa Bapak. Eh.., tanpa bapak kq bisa lahir, lantas siapa yang buat..hihihihi..
BalasHapusSemoga saja : keberadaan para bapak yang tidak mengakui anak akan semakin menyusut..
Salam Satu Jiwa Dalam Puisi Dan Kata Istimewa dari negeri Bayangan.. Mbak..hehehe..
Tabik,
BalasHapusSalam kenal dari saya