Begitu kubuka,
Tubuh telanjangnya penuh dia
Ketika kucari diiriku padanya
Yang kudapati hanya sisa-sisa dia
Terus kucari lagi diriku padanya
"Aku pasti ada padanya,"
Kujejali tubuhnya dengan tubuhku
Bibirku pada dadanya, dada yang beku
Kutandai sekujur tubuhnya dalam bisu
Peluhku mengalirinya, deras bersama tabu
Seluruh jiwaku bersamanya tanpa masa lalu
Tak sekali pun ruhnya meminta dia berlalu
Dia terus memenuhimu
Disana, disini, kesana, kesini, ke segala penjuru
Dia saja yang kau puja dalam kisah di dalam kelambu
Peluh dan desahmu tergetar hanya karenanya yang lugu
"Aku tak pernah ada untukmu dalam cumbu penuh peluh tanpa rindu,"
Diriku tak lebih dari sekelumit kisah dalam tubuh penuh laknat yang kau mau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"