Pulang lagi ragamu pada pintu yang lain
Meninggalkan aku dalam malam tanpa kita
Kau tutup pintu kamar kita denganmu di bagian lain
Semalam lagi kebodohanku memberikan ruang untukmu, tak untuk kita
Malam-malamku denganmu adalah malammu yang sama saja dengannya
Kau tusukkan harap di bagian terdalam tubuhku ketika aku belum tersadar dari kenikmatan
Dia pun kau hujani dengan labuhan cinta dalam ikat darah tanpa kehendak terpisahkan Tanya
Telapak tanganmu menggenggam permainan paling tabu dalam gelapnya pengkhianatan
Kemarin ku miliki kaki yang kucambuk dengan luka
Menguat dan terkuatkan nyali dan mauku berkuasa atas diri
Hingga kau datang melumpuhkan semua tegar jiwa
Memasungku pada kecanduanku akan dirimu yang tak boleh kumiliki
Saat ketelanjanganku mulai kau selimuti dengan harga diri
Saat aku mulai mempercayai keberadaanku pada pijak kakiku di atas langkahmu
Saat itu juga kau perlihatkan pada hatiku yang mati
Bahwa tiap malamku tanpa kita adalah ujung kenaifanku akan kisah semusim nan semu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"