Rabu, 07 Desember 2011

KEMBALI ADA UNTUK BERLALU


Di sini kala itu kita mendera mayanya setia
Setia untuk tetap ada tanpa kata pisah
Satu malam lagi untuk perayaan rasa
Di sini kala itu kita mencoba melupa resah

Kau pergi dengan mahkota di ujung lidah
Menitipkan janji yang kian hari menusuk hati
Namun terus kujagan dalam perihnya bersalah
Kau meninggalkan sabda untuk jiwa yang sepi

Ingatlah airmata yang tumpah senja itu di dadamu
Hangatnya adalah setengah sobekan hatiku yang mati
Derasnya adalah seluruh labuhan rasa dalam pilu
Ingatlah, ketika kau pergi membawa sebagian dari diri ini

Lalu kau datang menyerahkan sebagian hatiku yang dulu kau bawa
Mendapatinya terjahit lekat dalam dadamu, keras berdenyut dan menyatu
Ketika hendak ku serapahi diri yang kosong dalam  kebencian tanpa kita
Ku dapati kau kembali  meminta setiaku dan kita kembali ada untuk berlalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"