Laki-lakiku kembali
Di mulutnya penuh kisah
Tentang ruang peluh yang kemarin penuh gairah
Ini bukan tentang singkatnya malam, tapi sebuah janji
Laki-laki itu memunguti hatiku
Telapak tangannya berukir lamunan
Tentang senja dalam gerimis yang waktu itu pudar
Kini serpihan itu kupugar kembali, aku tak pernah hilang
Kau masih laki-laki yang sama
Laki-laki yang pernah terbunuh ketika kisah mulai berawal dengan mimpi
Laki-laki yang menyisakan punggung lelahnya demi tunainya sebuah janji
Kaulah laki-laki dalam labirin waktu tempo hari, tak bernama
Terpecah berkeping-keping seperti cangkir kopiku yang retak
Pernah berisi penuh kehangatan di malam-malam tanpa suara
Lalu lekang dalam riuhnya mau pada puncak-puncak keheningan
Kini datang kembali ketika lipatan lusuh di telapak kaki ini bertemu mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"