Selasa, 06 Desember 2011

SAJAK DI SEBERANG LANGIT (II)


Senja di atas bukit kali ini kumaki dengan mimpi!
Sudah berkali kuminta pada-Mu, bunuh saja rasaku!
Angkasa sudah membawa semua haruku tentang kisah
Laut sudah meminta semua airmataku akan ujung yang tiada

Aku siapa untuk rindu yang tak pernah memenuhiku?
Aku di mana ketika kematian begitu memamah-biak resahku?
Senja kali ini... Perkenankanlah aku lelah di ujung penantian
Biarkan semua tiada ketika kehadiran selalu tentang airmata

Senja mengikat banyak sekali pijak
Menggulung semua puncak-puncak haru
Menukar semua pongah pada bejana tak beriak
Hingga hanya menyisaku pada sebait larik rindu

Kutukar semua kisah lalu untuk satu lagi bara di dada
Menyematmu di bilik hati terhangat di antara kelindan asa
Memupukmu dengan segenap doa-doa pada ujung legenda
Memilikimu seperti menunggumu pada sekian lalunya masa merasa

Kesenyapan subuh ini,
tak lagi menggerus keroposnya tulang.
Mencairlah segala sunyi,
dialiri hangat yang pernah hilang.

Sendang ini sarangku.
Menganyam jalin-jalin masa-
tak kupagari dengan kembang sepatu
biar meluas saja pekarangan jiwa bertabur asa...

_________________________________________
Sebuah puisi yang ditulis Januar Prameshwara dan Yayag YP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"