Kamis, 03 November 2011

SELEMBAR SELIMUT YANG BICARA


Malam itu kau datang padaku
Kau tarik aku dalam rengkuh pilu
Kau mau galaumu kuhangatkan
Kuselimuti jiwamu yang sendiri

Kita adalah burai benang tak terrajut pada kisah terlarang
Sama-sama  lahir terbungkus takdir, mendewasa, tua dan terkubur
Tak menahu kapan pemintal hidupmempertermukan pada kelindan
Hingga akhirnya sampai pada tunggal yang tergenapi penyatuan

Malam ini kau datang lagi dalam bisu
Mendekap ku dalam demam ketakutanmu akan kehilangan
Merekatkan aku begitu liat dalam tubuhmu yang nelangsa
Kuselimuti malammu dengan semua doa terindah

Aku hanya selembar kehangatan , menemanimu kala semua menghitam
Selayak kau yang ingin terus ada meski bagiku kau hanya sebuah bayangan
Temaram  pada hitamnya malam, tak ingin terganti meski selalu terpungkiri
Mengahayati kesekian sepinya kesendirian dan berkali terracuni kekecewaan

Selimut hangat ini tak akan pernah berkhianat untuk ranjang kita
Biarkan tetap menghangati sepinya malam-malam diantara kisah rasa
Biarkan sesekali  tetesan air mata menggenang demi usangnya cinta terlarang
Selimut kita hanya berkisah pada malam, tidak untuk akad yang tak pernah mengikat kita



1 komentar:

  1. mba Yayag aku hadir disini untuk melahap habis puisi2 mu...Mba...

    BalasHapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"