Selasa, 01 November 2011

NANAH PEREMPUAN-PEREMPUAN TELANJANG

Semenit setelah kata cintamu
Jemari tanganmu menjelajahi tubuhku
Lidahmu menjilat basah seluruh pori-pori
Kemaluanmu mengeras meminta kepuasan
Sewaktu itu, aku masih mengartikan kata cinta dari mulutmu

Setelah usai semuanya tumpah menggelegak
Aku telanjang diantara basahan liur birahimu, bernanah
Kujaring kata-kata cinta pada biasnya keberadaanmu yang beku
Aku bernanah penuh bau busuk tanpa nama, hilang tak tergenapi
Beginikah cinta penuh harap peluk dan pengakuan untukku?

Aku mencintaimu ketika sekujur tubuhku terbalut benang-benang rasa
Aku menikmati ciumanmu sewaktu malam adalah pelukan terhangat untuk hati
Aku menghadirkanmu disini, persis sesaat setelah akhirnya kutahu...
Tak ada cinta pada detak jantungmu untukku yang menggigil tanpa lindungan
Ketelanjanganku hanyalah anggur nikmat diujung lidah kelaki-lakianmu, "Aku bernanah untuk cinta yang tak ada..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"