Senin, 31 Oktober 2011

JEJAK LIDAHMU DISEKUJUR TUBUHKU

Selalu kupejamkan mataku, tiap kali...
Hembusan katamu ditelingaku begitu sayu
Kubenamkan semua kisah itu pada bilik hati
Dan melenakannya untuk ritmis detak jantungku

Kisah kita berawal disana
Pada ujung lidah penghantar hangatnya rasa
Ketika semua pencarian tergadai pada getar mau
Menatah sekujur tubuhku untuk abdi pemujaan sakralnya cinta

Ingatkan kita,
Pada malam-malam sewaktu karma rasa membuat ujung lidah kita beradu
Menjalari sekujur pasrahnya jiwa akan penyerahan mahar rasa dan tumpukan rindu
Kita memuja dunia pada malam-malam telanjang dalam pergulatan liar kebersamaan diri

Aku dan dirimu adalah perasa terhebat untuk kesepian tanpa garis waktu
Kau tinggalkan aku dengan sekujur tubuh yang penuh dengan jejak cinta dari ujung lidahmu
Aku pun mengukir gagah tubuhmu dengan segenap doa-doa harap dalam hakikinya geletar rasa
"Jejak lidahmu disekujur tubuhku adalah prasasti waktu pada peradaban tanpa raga dan ikatan akad, taksa...."

6 komentar:

  1. belum selesai ku komen semua, tapi sudah muncul posting yang baru hehe. blogmu lumayan berat ni mbak untuk modem CDMAku hehe. Gadgetnya banyak banget.
    ------------------------------

    kata-kata yang melekat pada diri, bagai prasasti

    inspiratif

    BalasHapus
  2. @ Mas BUdi Sudarmanto :
    Duh, jadi gak enak hati saya kalo blog saya berat mas Bud. Mohon arahannya nah soal itu.
    Mana yang mesti saya hilangkan mas?
    Saya juga pake' modem cdma mas.

    BalasHapus
  3. jangan dihilangkan mbak, krna semuanya gadget dasar ngeblog hehe. speedku cuma 17Kbps nih mbak, super lemot hihi

    BalasHapus
  4. Ternyata masalahnya memang di modemnya mas Bud, xixixixi...

    BalasHapus
  5. aku suka yang ini. sepakat dengan yang di atas: inspiratif. tapi coba bertanya pada diri sendiri: apa ini kamu yag? atau sesuatu yang kamu baca.

    BalasHapus
  6. @ mas Citra D. Vresti Trisna :
    Inspirasinya dari cerita seorang teman mas.
    Terbaca seperti saya kah?
    :D

    BalasHapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"