Aku menemukanmu disana
Pada malam kesekian aku telanjang
Dibawah tindihan ritmis tubuh panasmu
Memelukmu kuat-kuat di ujung dinginnya malam
Aku mengais pelukanmu lagi malam ini
Aku berteduh lagi padamu
Saat tak lagi kutahu seperti apa rasanya cinta
Ketika ketelanjanganku kurekatkan pada rengkuhan
Merasakan hangat nikmat pati tubuhmu dalam ragaku
Pelukanmu yang tiap malam kukemasi
Aku pelacur dengan bedak tebal dan gincu merah dibawah terang lampu malam
Aku penjaja kemaluan dengan gaun minim diantara malam-malam dingin nan beku
Aku hina dimata kalian
Aku durjana pada ujung bibir kalian
Dan apalah aku bagi kalian
Saat ketelanjangan kutukar dengan pelukan hangat
Saat tak sepeser pun uang kujejalkan pada kemaluanku
Saat tiap malam aku mengais pelukan demi pelukan untuk jiwaku yang sepi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"