Dulu kita burung
Pernah bersama mengangkasa
Menjahit kesenangan pada harapan
Kita pemilik esok
Dulu kita langit
Selalu ada di mana pun
Menyemat kebahagian untuk senja
Kita penguasa mimpi
Sekarang kau pilih neraka
Mendewasa dengan mati surinya harapan
Membuang mahkota sebelum sampai singasana
Dan semua tanpa kita yang dulu
Kini diantara pelukan terakhir kita
Aku harus menyaksikanmu pilu dalam derita
Tersungkur sendiri mencari jejak-jejak sorgamu
Kehilangan kita yang dulu adalah terbunuhnya setengah jiwaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"