Ketika aku begitu mencintaimu
Kau tunjukkan padaku akan luasnya nirwana
Yang birunya meneduhkan hati, terkadang mendung
Mencarimu saat hilang lalu menelan kehilangan, itulah cinta
Ketika aku begitu mengharapkanmu
Kau perlihatkan padaku musim yang datang silih berganti
Yang hadirnya mendatangkan asa, kerap membunuh mimpi
Mendapatimu penuh rindu lalu tiba-tiba ambigu, itu juga cinta
Ketika aku begitu merasakan cinta saat harus kehilangan
Cinta yang kuingat tak pernah kugenggam, hanya sekilas bayangan
Ketika aku begitu mengharapkanmu namun tak pernah tanpa kau
Cinta yang kusesap tak lebih dari khayalan, buaian sebelum kematian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"