Sabtu, 29 Oktober 2011

KEMARI, TELANJANGLAH....

Cantik,
Hapus mukamu
Biarkan rambutmu tergerai 
Tanggalkan seluruh serat kain di tubuh
Kemari, telanjanglah...

Tampan,
Buang dulu rokokmu
Lepaskan topeng di wajah
Jauhkan anak-anak rambut penutup matamu
Kemari, telanjanglah...

Aku punya cermin besar tanpa lidah
Tataplah cermin itu, lihat ketelanjanganmu disana
Aku punya cermin bening tanpa telinga
Cermati ketelanjanganmu disana lekat-lekat

Matamu itu, apakah seperti pendulum?
Kesana kemari bergerak terus tak punya arah
Lidahmu, apakah benar ujungnya tidak bercabang?
Sekali lantang seterusnya hanya desisan anak-anak ular

Bodohi dia, injak-injak mereka
Usai malam, tetaplah bercermin pada ketelanjanganmu
Ketelanjangan tidak pernah berbohong, tak pernah bertopeng
Telanjanglah di depan cermin, biarkan cermin itu mentertawakanmu!

2 komentar:

  1. "kita mesti telanjang, dan benar-benar bersih" -- ebiet

    begitu yang bisa kutangkap. menanggalkan debu-debu penutup diri, agar tampak kejujurannya pada cermin diri

    inspiratif mbak

    salam

    BalasHapus
  2. @ Mas Budi Sudarmanto :
    Kadang saat keAkuan diatas kepala, cermin itu bisa tiba-tiba pecah, ironis.

    BalasHapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"