Sabtu, 29 Oktober 2011

TEKS USANG NEGERI YANG MATI SURI

Borokborok menganga
Darah nanah biasa
Jangan pula kau tanya hak azazi
Beruntung kami tak mati di moncong amunisi

Kami satu dicurangi
Kami satu dikhianati
Kami satu dilucuti

Hari ini 83 matahari
Kami tengok teks usang negri
Bukan untuk dimaknai
Cuma superior di depan televisi
Hahahehe anjing negri
Tangistangis pemudapemudi

Kami satu berniat
Kami satu bertekad
Kami satu bersuara

Bangsat!
Seberapa yakin kalian akan hegemoni, lalu nafikan kami?!
Seberapa kalian buta erangan kami?!
Ketika kalian cuma hambur basabasi
Kalian tak lebih setan laknat pengerat negri
Teruntuk bajingan penggadai republik ini
Atas nama baptis para penonggak negri
Kukirimkan seperangkat pembalut dan borgol untuk kalian amini
Kuhaturkan juga muntahan peluh darahdarah kami untuk kalian nikmati

Selamat hari sumpah pemuda duhai kalian pemimpin negri
Biarkan saja teks itu usang diterkam jaman
Tertawalah wahai kalian
Kuyakini takkan lama lagi, terang kan memayungi kami
:amiin




(Festival Puisi Kolaborasi  Kompasiana-28/10/2011 : Edo&Yayag Yp)

4 komentar:

  1. ada emosi yang meledak-ledak disini hehe
    duorrrr...

    amiin, terang kan memayungi kami

    salam

    BalasHapus
  2. @ Mas Budi Sudarmanto :
    Panas dan masih ada harap diujung kemarahan itu mas Bud.
    Adhek saya Edo memang suka sekali marah-marah :D

    BalasHapus
  3. kemarahan juga perlu, sebagaimana kebahagiaan juga perlu mbak. keep it enjoy aja kayaknya ya hehe.

    salam untuk bung edo

    BalasHapus
  4. @ Mas Budi Sudarmanto :
    Akur untuk yang itu mas Bud.
    Salam akan saya sampaikan mas.
    Edo juga sering disini kok mas, mungkin lagi duduk manis sambil ngerokok disana.

    Dhekkkkk....oooiiii....dapat salam tu nah dari mas Bud.

    BalasHapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"