Luar biasa kau Raja,
Air mukamu mengkilat penuh sanjungan
Tegak berdirimu menjulang silau kupandang
Buah pikir isi kepalamu bak syahadat tanpa cela
Tunduk semua abdimu untuk selalu mengiyakan
Kalimatmu sabda suci bagi kami dibatas jarak pandang
Kau raja yang kulihat dari kejauhan sini tanpa kacamata
Duhai Raja penguasa fana,
Pernahkah kau ingat dirimu ketika duduk beralas tanah tanpa keAkuan?
Tidak terlalu lama untuk sejenak Paduka tengok ingatan itu ketika pulang
Raja bercorak tutur kata biasa, ada benar dan kerap salah pada makna
Betulkah Raja takut menjadi lumrah demi kami yang penuh kerinduan?
Kau menghebat dalam setiap lepasnya maklumat, Rajaku pelakon setengah matang
Rajaku merajai keluguanku lalu menginjak semua harap dalam semenit asa tanpa kata
Kau raja hanya dibibirmu sendiri
Penikmat keAkuanmu tanpa sesiapa
Kau meraja semenit dalam durasi
Maui semua kehebatan tak peduli muak kami di dada
Kau bertahta disinggasana keluarbiasaal penggila puji
Selalu mencandu sembah puja meski tertikam masa
Kau raja mengerikan untuk dirimu yang berontak tiap kali kau pecundangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"