Jumat, 16 September 2011

MELIHATMU DARI KEJAUHAN SINI

Kunikmati kau dari kejauhan sini
Gerakmu lamat kusimpan dalam imaji
Rapi kusimpan semuamu yang kulihat hari ini
Senyumku lepas tak sengaja ketika disana tawamu kudapati
Kuraba punggungmu dari tempatku sekarang berdiri
Punggung yang tak pernah kulepas tanpa doa dari hati
"Kurasakan tegak punggungmu kekasih yang kunanti,"
Lembut jari-jari tanganku mengusap belakang kepalamu yang menjulang tinggi
Kulakukan itu semua masih dari tempatku di kejauhan tempatku berdiri
Mataku tertutup begitu saja kala meraba belakang kepalamu dari sini
"Kepalamu yang selalu menyelusup manja diantara dada dan hati,"
Bergetar pelan tubuhku, aku tak kuasa lagi
Kupeluk sendiri tubuhku yang menggigil perih ingin kau hampiri
Keras kutahan tubuhku untuk tidak lemas terpuruk disini
"Aku ingin kau kuatkan sekarang, aku hampir mati,"

Tidak mungkin kulanggar sumpahku dibawah bekas jejak kakimu waktu itu
Sumpah itu tulus kuucap tiap kau datang dan memberi bahagia untukku
Kucium bekas jejak kakimu ketika kau beranjak meninggalkanku  
"Aku hanya akan membahagiakanmu dari belakangmu,"
Kutangkupkan jari jemariku yang menyimpan bekas telapak kakimu pada bilik dadaku
Hangatmu kusimpan disini hingga esok membawamu lagi ke hadapanku
Terikat aku dengan bahagia yang lebih dulu kau jaga sebelumku
"Kau membuatku bahagia, selalu..."
Sampai aku mengejang pun tak akan kuhampiri kau demi pelukmu yang kumau
Meski kemarau cintamu menghadang terlalu panjang didepanku
Walau aku harus tetap menunggu kau datang dalam sekarat haus cintaku padamu
"Aku tak akan merebut bahagiamu dengan mereka  yang kau miliki sebelum kau mengenalku..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"