"Entah dibilik hatimu sebelah mana kau tempatkan aku.
Aku tak pernah mendapatiku disana.
Apakah kau sembunyikan ataukah kau memang tidak ingin memperlihatkan keberadaanku disana...
Dihati yang katamu mencintaiku?"
Ragu tiba-tiba bisa datang menyeruak kala rasa aman dan nyaman dalam mencintai seseorang terkikis tipis. Kenyamanan dan rasa aman untuk mencintai seseorang sepertinya mutlak untuk lebih bisa aktualisasikan rasa pada pasangan, hingga hadirlah tanya, bentuk keraguan. Bisa saja tanya itu makin melebar dan seperti kanker menggerogoti semua organ rasa atau terhentikan cukup sampai disana ketika dialog rasa terpecahkan. Jangan dibiarkan meradang.
Aku tak pernah mendapatiku disana.
Apakah kau sembunyikan ataukah kau memang tidak ingin memperlihatkan keberadaanku disana...
Dihati yang katamu mencintaiku?"
Ragu tiba-tiba bisa datang menyeruak kala rasa aman dan nyaman dalam mencintai seseorang terkikis tipis. Kenyamanan dan rasa aman untuk mencintai seseorang sepertinya mutlak untuk lebih bisa aktualisasikan rasa pada pasangan, hingga hadirlah tanya, bentuk keraguan. Bisa saja tanya itu makin melebar dan seperti kanker menggerogoti semua organ rasa atau terhentikan cukup sampai disana ketika dialog rasa terpecahkan. Jangan dibiarkan meradang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"