Malam ditinggalkan begitu saja di bibir laut yang segan memohon lerai disudahi. Gemuruh ombak tak lagi malu mengajak berbincang dua bola matanya yang masih enggan beranjak mengukur jarak.
"Aku suka memunguti puisi-puisimu. Lalu melukis wajahmu dari tiap...
Semua kegelapan membutuhkan ruangnya untuk tetap gelap dan dibiarkan jujur tanpa ada yang berhak atas nama apa pun untuk meleburnya. Apa saja yang tidak bisa diteriakkan disana, akan liar dan tumpah dalam ruangannya sendiri disini, sekedar untuk tetap bisa menjadi tegak dan jujur atas apa yang diyakini.
Senin, 04 November 2013
YANG DATANG BERKUNJUNG
Baca Selengkapnya - YANG DATANG BERKUNJUNG
Minggu, 03 November 2013
SILUET
Janji-janji tak punya muka
Sekali jujur di hadapan luka
Pertunjukan menyumbang tawa
Kelakar serupa siluet, kerap enggan pada d...
Sabtu, 02 November 2013
KHABAR BURUNG
Patung kayu mulutnya bungkam
Diam-diam mengeluh rindu pada batu
Tak ada telinga pun mata di hitam pualam
Burung-burung berkhabar, "Kancing kemejanya lepas satu demi sat...
Jumat, 01 November 2013
UCAPKAN MAAF PADA PAGI
"Sejak kapan sajak-sajak pendek itu tumbuh tak seberapa di kedalaman matamu?"
Sedari kau punguti satu-satu hurufnya dari mulutku yang terkatup, tak lagi ditemui tanya, sajak-sajak melacurkan sepi.
Sepanjang malam memaki kemarin pada tembok kamar temanmu...
Langganan:
Postingan (Atom)