Selasa, 22 Oktober 2013

PESAN DI DEPAN PINTU

Pesanmu sampai di depan pintu rumah. Seperti pesan-pesan lamamu yang kukenali dari getirnya hari tanpa kerlip bintang, semua tampak lebih hitam dari batu kali,
"Tanyakan padanya, bagaimana cara membaca gelagat dari mulutnya yang bungkam dikunyah malam?"
Pastilah pesan yang sama dengan pesan-pesan lain, pesan yang lebih dulu menua daripada buku-buku lawas di keningnya,
"Sajak dari merah bibirnya pun tak bisa membantuku menemukan huruf-huruf dari pesan yang ditinggalkannya,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"