Selasa, 20 Agustus 2013

RINDU YANG LUPA PULANG PADA SECANGKIR KOPI

Di bibir secangkir kopi,
Pada malam yang menghitam
Sedu sedan terbiasa pulang
Menghambur dalam pelukan hati

Hangatnya sampai di pelupuk mata
Tak hendak kemana-mana, memilih disini
Berkalang sunyi pada lembabnya mimpi
Lirih berujar untuk setia demi luka

Rindu lelah membaca kata
Terengah berlari menjauhi jengah
Muak untuk hari yang langitnya pucat
Rindu pun melupa hangat secangkir kopi, "Melupa setia,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"