Selasa, 18 Juni 2013

TAK TERLIHAT

Mataku rabun oleh aksara
Entah berapa halaman lagi berlalu
Butakan saja kedua bola mataku
Agar tak pernah lagi kulihat apa pun

Cuping telingaku pekak
Waktu menggulungmu di hari libur
Biar aku tersedu melupa dengar
Lalu memilih pulang kepada entah...

Garis-garis takdir menyukai sepi
Saat maaf tak pernah diucap hati
Ketika garis lurus membentang di tengah
Hari untuk kembali tak lagi bisa ditawar, bukankah aku tak pernah terlihat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"