Datang dari samping bayangan
Bersembunyi sekian waktu, tak berucap
Mereka tak melihatmu membangun mimpi
Kau mendesah,
Lirih seperti doa yang malu
Bersenandung dalam syair-syair usang
Tak satu pun merasakan hidupmu di sini
Sesekali membuat terlena
Kerap menipu heningnya hari-hari libur
Kau..., angin dari hari tak bertuan
Semaumu diam, pun menutup mata mereka
Terkadang berdenyut dalam nadi
Memenuhi hitamnya malam dibawah ceruk mata
Tak pernah mengusap luka
Hanya singgah bersama lelah dan sepi, lalu berlalu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"