Tak pernah di damaikan kemarau
Satusatu..., di samping bahu yang kaku
Mengurai masa lalu, membuat angan kelelahan
Gerimis menusuk pori-pori
Tak sempat membuat tanya
Satu demi satu melubangi hati
Mengungkit luka, membuat ceruk kian dalam
Cerita yang kemarin datang,
tak mungkin berani untuk menetap
Satusatu jejaknya dihapus oleh gerimis
tak pernah jenak duduk berlama-lama, sekedar menemani bangku kayu yang kian lapuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"