Kaca kamar seperti berembun.
Tak terlihat apa-apa.
Hanya suara-suara........
"Gerah,"
"Nikmat!"
Embun tidak hadir sebelum pagi.
Tidak juga kalimat berikut dari bibirnya.
"Kita tak seharusnya melakukan ini,"
Jari-jari tangannya sibuk mengaitkan kancing kemeja. Lalu celananya.
Kupikir ini semua karena cinta....., cinta yang tadi dibisikkannya lamat-lamat sebelum kami telanjang.
"Ini dosa!" Dia berlalu. Aku tercekat...ini dosa (katanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"