Terang benderang, tak sehitam bilik kamar
Mimpi-mimpi berserakan di atas ranjang bisu
"Dia akan membawaku pulang padamu, Tuhan...,"
Tubuh telanjangnya menggigil
Dibangunkan khianat, seusai rayuan serupa janji
Doa-doa tak pernah setia menjauhkan noda dari dosa
"Aku menanak nista demi setapak jalan untuk berpulang...,"
Setelah lenguh berhamburan dari mulut mereka,
Air mata tak pernah bisa terhenti, tidak setelah dicampakkan
Dari tubuh satu ke tubuh yang lain, setelah semua usai....
Sekali lagi terbeliak, "Aku masih melacur untuk cinta yang kukira ada...,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"