Tidak juga kemaluannya yang berujar cinta
Memburuku dalam ketelanjangan menakutkan
Lidahnya basah oleh birahi, cinta yang tak kukenali
Semalam menanam rasa pada tipis telinga
Datang dengan bahu lapang menadah sekian luka
Lalu jemarinya sibuk merampas tubuhku penuh mau
Inilah cintanya, cukup terjawab dalam senggama semalam
Matanya berbinar di sekujur telanjang tubuhku
Meninggalkan jejak cinta dalam letupan desah mengerikan
Lalu kehilangan kata setelah semua terlepas dari selangkangan
Seperti inikah cinta, sekejap mengguncang ranjang lalu hening memasung hati?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"