Minggu, 31 Maret 2013

RUANG KOSONG

Janji-janjinya gugur dari garis-garis halus di ujung matanya, muram... semuram usia yang tak pernah genap melukis jejak pada seperempat malam-malamnya,
"Entah kenapa aku masih disini...,"

Menanggung rindu untuk jiwa-jiwa yang kelelahan, kehabisan cara untuk bicara, seperti mengemis ruang pada dinding-dinding yang melupa bagaimana caranya tersenyum,
"Aku hanya menunggu kaki-kakiku berhenti di tempat yang menyejukkan hati...," ruang kosong pada hati yang lapang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"