Selasa, 11 Desember 2012

AKU PERGI, MAK

Berlalu dalam malam-malam menakutkan
Menuduh dirimu pengkhianat pada takdir
Terus meludahi merahnya darahmu di tubuhku
Aku pergi, Mak...berlari mencari jalan pulang

Noktah hitam itu melekat di dada
Penuh merampas rongga-rongga rindu
Tak setitik pun tentangmu, hanya tentang kehilangan
Bersandar tapi terus tersungkur, meminta untuk diakhiri

Jangan kau tanya sejak kapan aku mati,
Sedari rahimmu meracuni jalan kelahiranku
Sedari adaku tak lebih dari sampah menjijikkan
Aku memilih mati untuk hari tanpa doamu pada namaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"