Selasa, 12 Juni 2012

JANGAN MEMUISIKAN KEMALUANKU!

Jangan ajari kemaluanku bicara
Tak usah penuhi ranjang kita dengan puisi
Kalau kata-kata yang berkeringat disana hanya...
Tentang kemaluanku yang terus kau paksa berkisah

Jangan puisikan kemaluanku,
Segala peluh dan desah biarkan tetap disini
Kau menjerit, pun memekik...biarlah ranjang yang menahu
Tinggalkan kemaluanku pada ruang gelap ini ; menghitamkan ketelanjangan

Sejak malam ini, akan ku puisikan kemaluanmu 
Mengabarkan pada angin malam tentang legamnya persetubuhan
Biar dunia tahu, betapa biadabnya ranjang melacurkan ikatan akad
Sampai terbenam dalam birahimu, "Kemaluanku terlanjur menertawakan setia,"

4 komentar:

  1. hahahahah serem amat.. asoooy!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti biasane mas, setengah mateng, 'maki' mas :)

      Hapus
  2. aku suka ini puisi. lugas walau sedikit keras.

    jangan puisikan kemaluanku. sebab aku sedang dirundung malu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal saya, senang berkenan mengunjungi kelugasan saya. Mohon selalu 'caci makinya' :)

      Hapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"