Jumat, 18 Mei 2012

JEJAK HITAM SECANGKIR KOPI PAHIT

Pada jalan-jalan terbentang,
Kita tusukkan luka-luka di telapak kaki
Terangkum sudah kelam hitam di bawah mata
Beradu malam dalam jelaga buram legamnya nyata

Tercetak jelas kisah muram tentang resah
Penuh dengan huruf-huruf rebah, bercerita tanpa suara
Aku ingin pulang, menemui malaikat berwajah sendu 
Meski langkah kaki terus menuju jalan-jalan bercabang

Hitamkan takdir gelap yang sunyi senyap,
Dengan darah dari kelopak mata ; berani untuk usai
Dalam teriakan genderang mau ; berontak demi masa
Sehitam apa pun kental darahku, jejakku kekal menghuni secangkir kopi pahit



2 komentar:

  1. tertata.. yup, mat pagi mbakYayag, sambil ngopi ini.. salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malam BangRe, senang selalu kau jenguk saya disini bang.
      Mari ngopi lagi bang :)

      Hapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"