Senin, 30 April 2012

WAJAH TANPA TANYA

Mereka disana,
Dalam senyum penuh ajakan
Dengan tubuh setengah telanjang
Masyuk menjamu kemaluan semalam
Menidurkan akad pada ranjang berderit

Mereka terikat disana,
Pada lingkaran hitam birahi terlarang
Dalam desah lirih biasnya kenikmatan
Memaksa tawa ketika nista meyelimuti
Mengingkari kotornya kemaluan, membakar kelak

Mereka akan sampai disini,
Dengan mulut tanpa sepatah kata
Dalam wajah yang tak mampu bertanya
Terbunuh sendiri oleh benih-benih pucat
Surga tak akan menghampiri rahim yang tergadai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"