Aku pulang selepas malam,
Membawa tubuh penuh noda
Berharap lampu kota tak bersinar
Bermimpi satu pintu terbuka untukku
Aku hilang bersama malam,
Mencaci wajah berpulas warna-warni
Bersembunyi dari temaramnya rembulan
Bergumam lirih, "Aku tak lagi mengenali diri,"
Kucari cinta pada kemaluan yang terjual
Mengharap waktu terhenti seketika itu juga
Aku menunggu akad saat tubuh dipikat ranjang
Menghitung mundur ketika jiwa kehilangan rumah
Pada pagi, kusembunyikan noda
Pada malam, terus kutorehkan nista
Tubuhku terlanjur melacur, hilang dalam kelam
Airmataku berteriak, "Jangan sembunyikan aku dibawah ranjang!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"