Pulanglah,
Kembali bercermin pada dua muka
Memulakan awal dalam pertemuan akhir
Kita terlanjur lupa, aku tak ingin tersenyum
Tak lagi ada sisa rasa,
Dulu pun tak akan pernah kembali
Bercerminlah pada pucatnya kuku jemari
Kita sudahi cerita, kau tak harus kembali
Malam ini pergelangan kaki kita terikat
Lautan menatap dalam gelombang setinggi dada
"Aku mencarimu dengan kenangan di telapak tangan,"
Garis-garis takdir tak pernah mempertemukan harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"