Dalam hitam malam
Kita pernah mengikat khianat
Membungkus rindu-rindu usang
Dan menendang langit tanpa kerlip
Pada jalan-jalan tanpa nama,
Kau ceritakan dunia dari dalam jendela
Nelangsa harus di sembunyikan, kita batu!
Hanya ombak dalam hati yang mencipta kita
Kau bakar bara pada jiwa-jiwa menguning
Mencambuk gerak kaki yang hendak surut
Meniupkan roh dengan caci maki penuh doa
Untuk kita, bejana asa itu terus terisi restu
Ketika masa memaksaku mengingatmu,
Ada malam-malam hitam penuh basa-basi
Tak ubahnya perjalanan tanpa mata, tak berarah
Kau...masihkah kau mencoba tersenyum sendiri?
Kita pernah mengikat khianat
Membungkus rindu-rindu usang
Dan menendang langit tanpa kerlip
Pada jalan-jalan tanpa nama,
Kau ceritakan dunia dari dalam jendela
Nelangsa harus di sembunyikan, kita batu!
Hanya ombak dalam hati yang mencipta kita
Kau bakar bara pada jiwa-jiwa menguning
Mencambuk gerak kaki yang hendak surut
Meniupkan roh dengan caci maki penuh doa
Untuk kita, bejana asa itu terus terisi restu
Ketika masa memaksaku mengingatmu,
Ada malam-malam hitam penuh basa-basi
Tak ubahnya perjalanan tanpa mata, tak berarah
Kau...masihkah kau mencoba tersenyum sendiri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"