Sabtu, 04 Februari 2012

PELACURKU BERKHIANAT

Mataku berdarah
Penuh sesal pada jiwa terjarah
Wajahku memerah
Sesak dengan lebam amarah

Dalam tubuh telanjang,
Kau ludahi cintaku dengan tendangan
Pada ketelanjanganku yang gamang,
Terus menerus kau jejalkan aroma kematian

Aku tak lebih dari sekedar alas kaki

Terus kau tingkahi dengan caci maki
Tamparanmu pada mukaku
Kakimu pada mulutku

Pada mukaku, kau sisakan lebam
Dengan mulutku, kakimu ku basuh dengan darah
Lebam mukaku mencabik carut marutnya hidupku
Darah pada mulutku mengoyak semua mimpi-mimpiku

Aku sundal yang kau beli dengan kemaluan
Terpenjara pada ranjang lembab penuh laknat
Aku jalang, penentu harimu menjemput kematian
Tak lagi mau kau ludahi caci maki, "Aku pelacurmu yang berkhianat!"

2 komentar:

  1. kok gak keliatan ya Mbak Yayag, postingannya? malah kelihatannya cuma kode-kode html aja nih.. :(

    BalasHapus
  2. @ Mbak Ayu Welirang :
    Iyakah mbak, duh...
    Ini saya baca gak ada masalah mbak.

    BalasHapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"