Aku mengawinimu dengan tubuh telanjang
Dengan kegagahan yang menelanmu bulat-bulat
Dengan mahar basa-basi lidah penuh api terlarang
Dengan sumpah beracun diantara kerongkongan terjerat
Aku bergincu darah
Di malam pertama kau mencabik-cabik pemujaanku padamu
Terpental jauh di sudut kelamnya mimpi tanpa sinar pencerah
Terkungkung perih diantara tendangan-tendangan tanpa halau
Aku tergenangi racun
Di hari pertama kutawarkan tubuhku yang bugil menggigil
Terkebiri muntahan kekecewaan dengan lidah sibuk menelan
Teraniaya sayatan luka yang kutoreh dengan belati tak terambil
Aku menguburmu hidup-hidup
Pada waktu kurajakan kebodohanku di telapak kakimu
Membuangmu pada liang hitam penuh darahku yang terus kau raup
Menziarahimu dengan kenangan-kenangan yang menguburku kaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"