Minggu, 25 Desember 2011

KAKIMU BUKAN DI UJUNG LIDAH

Kau minta dia ada untuk semua
Melukisnya indah dalam kilasan mimpi
Memulasnya untuk hiasan sekelumit tawa
Mengukirnya pada denyut nadi berkali lagi
Dan dia tak ada, tak pernah ada disana

Dia memintamu terus bernyanyi
Saat kau mengais kehangatan di antara gerimis
Sewaktu kau merabanya pada malam tanpa bunyi
Sementara kau mencari jejak cintanya bersama tangis
Dan kau memudar, hilang tanpa kuasa melerai

Kakimu bukan di ujung lidah,
Yang kerap kau puja ketika caciannya menjadikanmu nisan tanpa nama
Lidahmu memahkotakan resah,
Yang mengikatmu terlalu erat ketika tak satu pun maunya jadi kata mata
Ketika kakimu bukan di ujung lidah, apakah ketiadaannya akan terus membuatmu kalah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"