Di antara gurihnya airmata dan darah
Kucari rasa dalam resah yang temaram
Mencintaimu ketika senja berakhir
Sama seperti menjahit mimpi dengan air
Mengharap terhangati pelukan takdir
Dan hanya terjawab dengan gairah yang getir
Menyimpanmu ketika semua batas terlanggar
Sama seperti menyesap gula-gula dengan rasa tawar
Menanti akhir persetubuhan tanpa rasa, sekedar liar
Dan semua tak lebih dari kenikmatan berpeluh hambar
Cintamu hanya pada tubuhku yang telanjang
Begitu cinta ketika aku membuatmu mengerang
Begitu kau rindu ketika aku membuatmu terangsang
Tubuh telanjangku yang terus kau puja dalam gelinjang
Tak ada rasa setelah semua muntah
Cinta itu lenyap ketika kuminta dari jauhnya ranjang, musnah
Rindu itu mati ketika kutanyakan di bawah terangnya siang, terbantah
Di antara cinta yang tak ku tahu, disana ku dapati kemaluanmu terus menjarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"