Kamis, 17 November 2011

TERBUNUH TANPAMU

Aku berdarah
Tersayat penuh luka
Bergelimang airmata duka
Teraniaya sumpah serapah
Aku ingin mati dalam pelukan

Aku bernanah
Membusuk oleh luka menganga
Bersendawa tanpa lagi bernyawa
Terkebiri kemegahan merahnya amarah
Aku ingin terkubur untuk peluk penghabisan

Ketika aku terkapar,
Mataku masih memintamu hadir
Hatiku memanggilmu tanpa gentar
Nadiku terus berdenyut dalam getir
Dimana kau ketika aku dibunuh dan terkapar?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"