Aku mencintaimu teramat sangat
Sekujur tubuhku kau miliki
Untukmu nadiku berdenyut
Kejantananmu menghidupiku
Kau mahkota takdirku kelak
Aku mencintaimu teramat sangat
Bergeming untuk ketiadaan akad
Buta mataku untuk pelaminan
Mati mimpiku untuk pagi
Kau maharaja di kepalaku
Sewaktu kau sembunyikan aku
Sewaktu kau menganggapku tak ada
Sewaktu kupanggil namamu terjawab siluet
Sewaktu kutelan nista tanpa berani bertanya
Aku tetap mencintaimu teramat sangat ketika kau cipta neraka untukku
baca sajak ini aku jadi senyum2 sendiri. seperti gimana gitu.
BalasHapus"kejantananmu menghidupiku"
saya geleng2 kepala. oke deh, aku gak komen. sekarang kamu penulis, dan saya pembaca. saya mau nuntut kamu dengan pertanyaan ini.
1. dari realitas mana sajak ini hadir?
@ mas citra D. Vresti Trisna :
BalasHapusKalau mau diprotes silahkan mas, khan dr dulu aku perbolehkan itu.
Asal gak dibentak dan gak dikasarin aja, silahkan, hehehe...
Realitasnya dari keadaan seorang teman mas.
Maaf kalo ada yang gak berkenan mas.