Senin, 03 Oktober 2011

KEDUA

Kutanya ketika kau memelukku,
"Sedamai ini jugakah kau memeluknya?"
Begitu menghangati relung jiwa
Sangat kuat dan melumat liat tubuhku

Kucari jawabnya pada ekor matamu,
"Seteduh itukah matamu menatapnya?"
Bersinar merenggut semua gelap
Sekelumit pandang, meluluhkan semua sendi

Kuingin menahu sampai dimana getaran itu,
"Seritmis itukah kau mencintainya?"
Bagai hening mengkultuskan segala puja rasa
Sebegitu dekat dan menyesatkan akal sehat

Seerat itu kau memeluk
Sehangat itu matamu mengayomi
Pun sekultus itu kau mencinta
Aku bukan ada setelahnya, aku tak pernah mau jadi yang kedua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"