Getar basahan bibirmu
Hangatnya masih tertinggal
Melingkari nafas-nafas rindu
Penuh jerat meski tak lagi mengikat
Katup basahan bibirmu
Lembutnya tetap menyelimuti
Memaksa harap doa-doa mau
Terus meracuni meski terus dihalau
Bibirmu menyita nafasku
Tiap kuhela, kau memintaku bertahan
Tiap kuhembus, tangisku pecah karenamu
Bibirmu menjadikanku budak
Kita terpendar ruang dan jarak
Bermain rindu dan rasa cinta yang baru
Menipu harap dan mau dengan muslihat
Tapi bibirmu masih tetap tertinggal dileherku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"