Selasa, 04 Oktober 2011

BIANG RANGSANGAN

Sewaktu dia mencintaiku
Aku terangsang hebat
Sewaktu dia merinduiku
Aku makin mengerang
Setelahnya,
Aku diinginkannya amat sangat
Cintanya menghebat
Aku dimauinya teramat sangat
Rindunya menyengat
Akhirnya, 
Diriku punah pada abdi rasa cintanya
Sekujur tubuhku menggeliat terbuai lena
Aku terangsang
Sangat menggelinjang

Dia mendapatkan aku
Cinta hatinya yang kerap membuatnya terangsang
Rindu birunya yang selalu membuatnya melayang
Aku melekat erat pada tubuhmu
Cintaku terdalam, pembakar gairah penuh desah
Rindu haru, pelengkap pagi penuh peluh basah
Membara sewaktu terbakar gairah
Bergetar bersamaan di puncak mau yang tak syah
Ketika kami berpisah dengan biang rangsangan
Punggungmu menjauhi cintamu yang katamu kau rindui ini
Harap mauku bias melupa bau tubuhmu yang semalam kumaui
Kau kesana dan aku kesini
Meninggalkan selimut penuh basahan hangatnya keringat semalam
Cintamu dan cintaku hadir ketika kita sama-sama terangsang, kelamin bertarung, usai, lalu diam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"