Kata waktu,
Tetaplah menunggunya
Dan dengarkan kalimat terakhirnya
Kubiarku ragaku diam dan membisu
Kata rasa,
Biarlah tetap menyala
Dan nikmati kehadirannya
Kurelakan hatiku menunggu dalam asa
Kata benci,
Lupakan semua tentangnya
Jauhkan jiwamu dari panasnya yang membara
Lantas mulailah belajar untuk meludahinya dengan caci maki
Dan ketika rasa mempertemukan waktu dengan benci...
Aku sedang tak ingin mengencingimu dengan airmataku
Aku juga tak kunjung mau menghadirkanmu lagi dalam mimpi
Biarkan aku kultus menyerapahimu dengan dendam, "Aku bisa meludahimu!"
Tetaplah menunggunya
Dan dengarkan kalimat terakhirnya
Kubiarku ragaku diam dan membisu
Kata rasa,
Biarlah tetap menyala
Dan nikmati kehadirannya
Kurelakan hatiku menunggu dalam asa
Kata benci,
Lupakan semua tentangnya
Jauhkan jiwamu dari panasnya yang membara
Lantas mulailah belajar untuk meludahinya dengan caci maki
Dan ketika rasa mempertemukan waktu dengan benci...
Aku sedang tak ingin mengencingimu dengan airmataku
Aku juga tak kunjung mau menghadirkanmu lagi dalam mimpi
Biarkan aku kultus menyerapahimu dengan dendam, "Aku bisa meludahimu!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"