Kamis, 15 September 2011

BARTER KELAMIN

Dia punyai kelaminnya
Kamu pun miliki kelaminmu
Bisa tegak berdiri
Bisa juga basah menggenangi

Ketemulah dia, kamu, kalian dan mereka
Tidak pada waktu yang diminta
Tidak juga pada rasa yang dipinta
Hanya bertemu, hadir dan keluarlah...

Keluar semua bulir-bulir keringatmu diranjangnya
Basah sudah kelaminmu karena gerak ritmis birahinya
Semua memuncak, semua tergenang
Kamu orgasme, dia pun terpekik

Hanya sekian menit saja
Rasanya hanya beberapa detik mencicip surga
Apakah hakiki merasakan sesuatu yang berdurasi?
Bilamanakah teragungkan, apakah saat upeti puncak diotakmu?

Tak ada pelukan yang jadi akhirnya
Tak kunjung juga kau rasai hangatnya
Tak ada bathinmu dalam ciumannya
Tak juga kau dapati cintanya pada nadimu

Kala kelaminmu tak lagi muntah
Saat liurmu tak lagi mencipta jejak pada batang lehernya
Kau guncang dia bagai mayat hidup yang tak berarti
Semua kau sangkal darinya selayak kau setubuhi binatang

Untuk apa kau ucap cinta
Manakala yang kau pinta hanya tegangkan kelaminmu
Untuk apa kau palsukan sayang
Manakala semua kau tagih saat orgasme-mu terlepas setelahnya

Bukan birahi yang dicarinya
Bukan tumpahan air manimu yang diingatnya
Tak juga kerasnya kelaminmu dalam dirinya
Tidak pula panasnya birahimu kala menaikinya

Bukan!
Dia tak mau kelaminnya ditukar dengan birahi
Dia tak rela birahinya dirasai binatang kasar yang terrangsang hebat
Dia bukan cawan tadah nafsu binalmu, bukan...!

Barter saja kelaminmu dengan cintamu yang kultus
Barter kelaminmu dengan rasa sayang tanpa batasan waktu
Barter saja gairahmu, gantikan untuk keberadaan yang tulus
Barter nafsumu, tukar untuk senyum hatinya yang tak akan pupus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"