Jumat, 30 September 2011

AIR MATA EMAK SEORANG PELACUR


Mak,
Mendekatlah kemari
Kubisiki kau sesuatu
"Mak, besok debut pertamaku melacur,"

Aroma tubuhku  menggoda
Buah dadaku bulat menantang
Pantatku sekal memancing birahi
"Aku pasti pelacur terlaris, Mak"

Emakku buta
Dia tak melihat aku dikangkangi laki-laki tua bangka
Emakku bisu
Dia tak bisa berteriak melarangku sewaktu berjoget telanjang
Emakku tuli
Dia tak mampu mendengarku menangis ketika laki-laki itu diatas tubuhku

Emakku tercinta,
Pangkuanmu saja tempatku  merajuk sepulang melacur
Disana aku memintakan maafku pada pintu sorgamu
Kutahu kau tuli dan buta Mak
Tapi tanganmu merasakan air mataku ditelapak tanganmu
Airmata anakmu yang melacur
Airmata yang tiba-tiba membuatmu bicara dalam gemetar
"Pelacur tidak pernah menangis, kau bukan pelacur anakku!"

2 komentar:

  1. Sesal tak disesali, kata mau terucap tak diucapkan, tangan mengelus dada disitulah hati bicara pada yang punya hidup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersyukur masih tetap bisa menunduk dalam doa.
      Terimakasih sudah berkenan mampir ke blog saya, salam kenalku.

      Hapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"