Rindu dan cintanya berbaris rapi, rebah pada dadamu yang gelisah.
Puisinya menghapus peluh dan setetes airmatamu yang hendak tumpah.
Seluruhnya untukmu....semua puisi itu untukmu!
Dari sini aku tertunduk, mencari kata yang mungkin bisa jadi puisi dari jari-jariku yang mulai jenuh menuliskan tentang kau ; kau yang entah siapa, kau yang mungkin tak ku kenali meski ingin kukenal.
Jemariku berhenti menuliskan tentangmu, tentang rindu-rinduku yang mungkin sampai pada hatimu, lalu membuatmu menuliskan berpuluh-puluh puisi untukku, seperti dia menuliskan puisi untukmu.
Aaahhh...hujan diluar sana begitu membuatku rindu pada puisi, rindu dimauimu dan resah menanti puisi-puisi darimu berhamburan datang dari luar jendela, tempatku memandangmu yang kian tak terlihat.
Aku rindu puisi, rindu puisi darimu.....
Hmm.., akupun rindu puisimu yang merindukan puisi. Dalam jiwa yang mengungkapkan jiwa. Unutk sebuah jiwa yang kau rindukan dalam puisinya. Siapakah puisi itu..??? hehehe..
BalasHapusDialah yang membuat puisi ini penuh rindu :)
HapusTerimakasih sudah berkenan mampir ke blog saya, salam kenal saya.