Sore itu kita berpulang,
Aku menghadap pada jejak beku
Kau berlari mencari mahkota di pangkuan
Kita terburai pada senja tanpa cerita di stasiun tua
Hari ini kita bercermin,
Menanyai rindu di inginkan yang membusuk
Mematuk luruhan keringat dari mimpi-mimpi tak berbentuk
Kau dan aku merebahkan busung dada pada kaki-kaki gemetar
Kereta itu kembali di stasiun senja,
Renta dengan berpuluh hati yang datang dan berlalu
Lapuk menampung semua tawa yang di kalahkan airmata
Dan kita di sini...menunggu kereta tua itu membawa kita kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"