Di serambi kita, kutanyai legenda
Dulu dia menangkapi rasa
Menampungnya pada bejana
Lalu gelombang lirih melantakkannya
Kita merepih, dan aku melupa
Kemarin dia menyambung kata
Melingkariku dengan lapangnya cerita
Bersembunyi di balik bilur-bilur tak nyata
Lalu luka itu menganga begitu saja
Kita menyerah, dan aku kembali melupa
Baru saja dia mengajakku bercanda
Melukis bibir dengan senyum tanpa mereka
Sejenak melupakan senja pada neraka yang menganga
Lalu panas membakar semuanya tanpa menanya
Kita kelelahan, dan sekali lagi aku melupa
Di serambi ini, aku menanyai kita
Kalau esok dia datang kembali memintaku melepas kita
Ketika seluruh laluku penuh berisi dengan dirimu dan kita
Saat kau diam dalam gagu, hendak melepaskan diriku padanya
Apakah boleh aku melupakannya dan memintamu menetap untuk kita?
:)
BalasHapus